Di sana setelah basa-basi sebentar saya mulai servis dengan melihat TVnya yang warnanya tidak normal: tak ada warna merah, bibir bergincu jadi biru lebam seperti habis kena pukul, warna dasar jadi kuning. Setelah itu persiapkan suasana kerja: atur meja, kursi, penerangan, colokan listrik, dsb.
Sang pemilik saya minta bercerita tentang sejarah kerusakan. Ternyata TV telah diservis seorang teknisi dan gagal..... wah, kalau yang teknisi aja gagal apalagi saya yang cuma hobbyst.... saya jadi agak ngeper menghadapi ini TV.
![]() |
Gbr 1: TV LG 29FU3RL |
TV saya nyalakan lalu cek tegangan RGB di katoda CRT, rasanya tak ada kelainan, lalu cek tegangan input RGBnya pada soket kabel penghubung PCB RGB out dengan IC chroma: sepertinya juga normal-normal saja karena ketiganya (RGB) nampak seimbang.
![]() |
Gbr 2: CRT Restorer rakitan sendiri |
Tapi sebentar, kok warnanya kurang bagus ya, terlalu hijau gitu, kalau setelan warna dikurangi hingga 0 harusnya kan hitam putih, tapi ini semu ijo. Saya amati lagi bagian RGB, cuma nampak bekas solderan baru, tegangannya pun tak terasa adanya kelainan. Saya tanya pemilik apakah IC tersebut (TDA6107) sudah diganti, dan ternyata ya. Katanya teknisi yang nyervis dulu menyatakan bahwa IC tersebut rusak lalu dicarikan di toko, terus diganti, tetapi keluhan tidak hilang, karena itu IC chroma (TDA12011PQ/N1F00) divonis rusak, berhubung IC tersebut nampak demikian rumit dan terkesan mahal maka sang teknisi menyarankan agar ganti mesin saja............
Hmmm.... saya manggut-manggut dengar ceritanya. Saya coba atur setelan warna melalui service mode. Untuk masuk service mode caranya dengan menekan MENU di remote dan MENU di panel secara simultan. Pilihan settingan pun muncul di layar. Tapi saya ubah-ubah nilai RGB kok tak ada perubahan apa-apa. Bingung juga saya. Untuk menyimpan settingan pakai tombol OK, untuk keluar matikan pakai POWER.
Saya coba tanyakan apakah IC yang lama (TDA6107) masih ada, dan ternyata masih ada. IC diambil dan diserahkan pada saya. Saya coba ganti IC RGB (TDA6107) dengan IC tersebut. Setelah itu TV dihidupkan, alhamdulillah ternyata gambarnya lebih baik dari tadi, lebih jelas, lebih detil dan warna lebih bagus, jadi IC yang lama itu masih baik tidak rusak. Saya coba masuk service mode lagi dan coba mengubah nilai RGB, ternyata normal karena level warna bisa berubah sesuai perubahan angka. Wah, ternyata sama-sama TDA6107 tapi beda hasilnya. Saya perhatikan yang asli TDA6107AJF/N1 sedang yang dari toko TDA6107JF !!!! Rupanya IC TDA6107JF itu tak dapat digunakan untuk mengganti TDA6107AJF/N1.
Saya senang, yang punya senang. TV ditutup dan ditest selama sekitar setengah jam sambil ngobrol dan minum-minum. Setelah semua urusan administrasi-nya selesai saya pulang...... (administrasi = ada anggaran buat bini beli terasi), sambil menyusuri jalan itu saya berpikir seandainya saya menjadi teknisi yang gagal itu..... wah..... saya mesti berempati..... kegagalan seperti itu bisa berakibat memburuknya citra seorang teknisi di mata konsumen dan dapat menjadi pengalaman buruk dalam berbisnis, padahal itu hanyalah kebetulan belaka..... sungguh, walau dia gagal dan saya berhasil tetapi tidaklah berarti bahwa saya lebih baik dari dia. Gembira di atas duka orang lain tentu bukan hal yang bagus.... Saya lebih suka jika antar-teknisi itu saling membantu untuk mencapai keberhasilan dalam menghadapi tantangan, bukan saling menjatuhkan.... dan saya bukan seorang teknisi profesional.... saya cuma seorang penggemar utak-atik teknik....., karena itu buat mas teknisi yang saya maksud di sini ini jika kebetulan Anda baca ini artikel... saya mohon maaf... ini suatu kejadian 'kebetulan' belaka.