Bacaan terbaru
-
TEKNIK REPARASI TV Berwarna Untuk Pemula - Banyak tulisan di grup TV CRT seperti ini : ” Elco sudah di ganti semua ” .Flyback sudah di ganti baru ” IC sudah di ganti juga ” . dan problem belum juga ...4 tahun yang lalu
-
Sharp 51ZF508 hidup sebentar terus mati - Sharp 21 FLAT Pakai ic Hercules smd 128 pin Dihidupkan…..gambar & suara normal…….tapi satu menit kemudian mati protek kedip 2x…… Kalau diulangi dihidupkan...5 tahun yang lalu
-
TUNER TV LED/LCD PIN OUT - *1. TDSS - G101* 1. NC 2. RESET 3. SCL 4. SDA 5. +B1 3,3V 6. SIF 7. +B2 1,8V 8. CVBS 9. IF AGC 10. D IF (P) 11...5 tahun yang lalu
-
Cara Mengatasi G2000, G1000 error 5200 - [image: G2000 error 5200]Alhamdulillah, Kang Eko bisa posting lagi artikel di blog ekohasan ini. Kali ini kita akan membahas tentang error 5200 pada canon ...6 tahun yang lalu
-
Cara melepas Led SMD backlight LCD - Berawal dari pengamatan dan penyimakan dari postingan rekan-rekan di Facebook mengenai melepaskan/remove Led jenis ...9 tahun yang lalu
Selasa, 23 Agustus 2011
Printer Canon IP1880 kemasukan koin
Printer saya bongkar, alat yang digunakan adalah obeng minus dan obeng plus. Pertama buka tutup samping kanan dan kiri. Penguncinya ada di bawah arah belakang ditandai dengan tanda panah, dengan obeng minus penguncinya dibuka sambil tutup tsb ditarik ke belakang agak ke atas. Setelah kiri kanan terbuka dilanjutkan dengan membuka tutup atas, ada 2 sekrup di depan kanan dan kiri yang mesti dibuka dengan obeng plus. Kemudian buka penguncinya di bagian tutup belakang, ada 2 buah pengunci ditandai dengan tanda panah, baru tutup atas bisa diangkat. (Perlu ketrampilan tersendiri untuk bongkar pasang casing printer ini).
Setelah casing terbuka bagian jalan masuk kertas bisa terlihat jelas. Ternyata di dalamnya ada sebuah benda asing, yaitu sekeping uang receh Rp 200 yang mengganjal. Pantas saja printer jadi tak bisa digunakan. Dengan sebuah pinset koin tersebut bisa saya ambil. Sekalian dibersihkan. Setelah itu dicoba dalam keadaan terbuka dihubungkan dengan komputer. Tombol yang biasanya tertekan tutup atas saya tekan secara manual saja pakai tangan. Ternyata printer sudah bisa berfungsi dengan baik. Alhamdulillah, tinggal selesaikan dengan menutupnya. Jadi matikan lagi, lepas kabel listriknya, lepas kabel USBnya, pasang tutup atas, setelah betul lalu disekrup, lalu lanjutkan tutup kiri kanan, pasang lagi kabelnya, hidupkan lagi, ditest lagi dengan mencetak halaman test, dan selesai.
Senin, 22 Agustus 2011
Netbook harddisknya "hilang"
Suatu hari saya mau membuka netbook untuk melihat skema dan datasheet, tapi alangkah terpukulnya saya waktu itu karena saat netbook dihidupkan hanya muncul "Operating system not found". Saya ulang-ulang menyalakannya tetap saja begitu. Lalu saya cek BIOS dengan menekan F2 saat booting, hah!!, ternyata tak ada harddisk di sana. Waduh, harddisknya mati nih, padahal ada berpuluh-puluh GB data penting di sana. Mampus aku maak!!!
Masih untung saya punya sebuah liveusb, yaitu flashdisk yang berisi sistem operasi linux yang dapat boot dan berjalan dari USB. Dengan benda itu saya dapat menggunakan netbook untuk berbagai keperluan penggunaan komputer, dari aplikasi perkantoran, multimedia hingga internet dapat dijalankan dari situ. Tapi saat mau mengakses data yang ada di harddisk netbook tersebut sama sekali tak ada harddisk terdeteksi.
Ternyata solusinya mudah saja, setelah hampir tiga hari "kehilangan harddisk" lantas timbullah ide coba-coba, netbook tersebut saya 'dedeg' dengan tangan, maksudnya netbook (dalam keadaan mati) dipegang tangan kiri dengan posisi miring, lalu bagian tepi yang di bawah di'dedeg' (=disodok?) dengan telapak tangan kanan sehingga terguncang. Setelah itu dinyalakan, wow, ternyata netbooknya normal lagi. O ya, pernah yang kedua kalinya saya men'dedeg' netbooknya agak keterlaluan ternyata malah berakibat sebagian datanya jadi error, jadi 'non-contiguous' sehingga mesti discan dulu, bahkan ada yang terpaksa harus dihapus.
Rabu, 10 Agustus 2011
Laptop Acer Aspire 4315 tak mau hidup
Minggu, 07 Agustus 2011
Hama Tikus di TV
Akhir-akhir ini hama tikus menyerang di daerah sekitarku. Banyak tanaman padi di sawah yang rusak walau tak sampai gagal panen. Tak hanya di sawah, di rumah-rumah pun jumlah tikus meningkat, kerusakan yang ditimbulkan juga jadi lebih banyak, salah satunya serangan tikus di perangkat elektronik semisal TV.
Hampir tiap hari ada saja TV rusak yang setelah dicek ternyata akibat ulah tikus. Paling banyak karena dikencingi, akibatnya bervariasi, ada yang hilang gambarnya, ada yang jadi tak bersuara, ada yang mati total, ada yang jadi gelap layarnya, ada yang bolong kabinetnya digerogoti, ada yang kabel-kabelnya putus 'dicacah', ada yang kotaknya jadi nyetrum saat disentuh, bahkan ada yang sampai 'kebul-kebul' berasap saat dinyalakan.
Tanda-tanda khas adalah adanya bau pesing, basah-basah di beberapa bagian, dan kadang sudah mulai bikin keropos. Mungkin air kencing tikus itu bersifat memakan logam disamping bersifat menghantar arus listrik. Bagian yang kena air kencing ini akan jadi short (konslet). Cara mudah mengeceknya adalah ditest pakai ohmmeter, bagian yang seharusnya isolator akan menjadi konduktor walau nilainya mencapai ratusan kilo-ohm.
Cara memperbaikinya tentu saja dimulai dengan membersihkan air kencing tikus tersebut pakai air, karena pelarut air kencing adalah air, bukan thinner, bukan bensin. Kalau perlu pakai sabun. Kuas sangat berguna untuk menyikatnya. Setelah bersih kemudian dikeringkan. Alat pengering yang mudah bagi tukang servis pemula adalah HAIR-DRYER karena sifatnya yang ringan, mudah dibawa-bawa, praktis, dan harganya relatif terjangkau. Jika mesin TVnya sudah bersih dan kering barulah melangkah ke langkah selanjutnya, mengecek ada tidaknya bagian yang putus karena karat, karena air kencing tikus tersebut menyebabkan terjadinya karat (korosi). Biasanya ada bagian yang berwarna biru kehijauan yang jika dibersihkan di dalamnya ada karat, bersihkan sebersih mungkin, kalau ada yang putus bisa disambung dengan kawat (kabel) yang dipatri (disolder). Kalau memungkinkan, bagian-bagian yang terkelupas catnya tersebut dilapisi kembali dengan bahan yang dapat mencegah karat. Berdasarkan pengalaman, mesin TV yang sudah pernah dikencingi tikus akan jadi relatif mudah rusak nantinya karena bagian-bagian logamnya jadi sangat mudah berkarat, mungkin lapisan anti karatnya jadi hilang karena air kencing tikus tersebut.
Biasanya, kebanyakan yang saya jumpai, TV-TV yang rusak karena tikus itu hanya sampai langkah-langkah di atas sudah bisa normal kembali. Tetapi adakalanya ada komponen yang terlanjur rusak dan mesti diganti, misalnya switch di panel TV biasanya jadi macet, kaki komponen kadang ada yang putus keropos, resistor yang rusak biasanya kelihatan catnya mengelupas, kadang pula ada yang socket CRTnya jadi rusak dengan ditandai gambar kabur, bahkan hingga ada yang kumparan defleksinya terbakar hingga 'kebul-kebul'.