Bacaan terbaru

Senin, 28 Maret 2011

Jumper Clear CMOS motherboard komputer

Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 pin pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS ke posisi default (setting awal / setting pabrik).

Biasanya pin 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS.
Bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.

Untuk apa posisi default? Bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS dapat mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum dilakukan perubahan pada CMOS/BIOS.

Jumper Clear CMOS bisa digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat dilakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, jika CMOS/BIOS telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru maka Jumper ini bisa digunakan.

Jumper ini juga dapat digunakan bila kita lupa pada password yang dibuat di BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka passwordnya akan hilang dengan sendirinya.

Selasa, 22 Maret 2011

Masalah tabung gas

Sebagai seorang penggemar teknik saya sering dianggap bisa menangani alat-alat teknik yang bermasalah walau sebenarnya jujur saja saya tak lebih tahu dari yang empunya. Salah satu alat teknik yang sering dimintakan bantuannya adalah kompor gas.

Sekarang semua keluarga punya kompor gas berikut tabung elpiji 3 KG. Masalah yang paling sering timbul adalah gas bocor. Saat saya datang ke dapurnya biasanya tabung elpiji sudah dicek yang empunya dengan mencelupkannya ke air, keluar gelembung atau tidak, sesuai dengan petunjuk di TV. Tetapi biasanya hal itu tidak mengatasi masalah. Setelah regulatornya dipasang baru kedapatan gas bocor ditandai dengan baunya.

Dari pengamatan saya semua kasus kebocoran tabung gas elpiji yang saya tangani adalah akibat keteledoran yang mengisi ulang, yaitu tidak mengganti karet kecil yang ada di mulut tabung. Saya pikir seharusnya karet kecil pada tabung elpiji hanya layak sekali pakai saja, saat diisi ulang seharusnya diganti baru. Konsumen membeli gas dengan menukarkan tabung kosong dengan yang isi, tabung yang isi ini dalam keadaan tertutup segel plastik, setelah di rumah segel tersebut dibuka, ternyata kelep karet kecil di mulut tabung kondisinya sudah "lower" tak bisa rapat lagi, akibatnya saat regulator dipasang gas bocor. Pengguna yang berhati-hati tentu tak akan segera menyalakan kompor, tetapi kalau kebetulan konsumennya nggak hati-hati, langsung nyalakan kompor, bisa bahaya.

Alangkah baiknya jika karet ini menjadi hak konsumen yang membeli gas, gas baru karetnya juga baru. Kelalaian ini bisa mencelakakan konsumen karena karet yang sudah dipakai sekali umumnya tak bisa rapat lagi untuk kedua kalinya. Pemerintah seharusnya tahu hal ini dan menjadikannya aturan tersendiri, berapa sih harga karet perapat tabung gas jika dibandingkan kerugian akibat kecelakaan konsumen yang mungkin terjadi ?

Alangkah baiknya pula jika para konsumen gas elpiji memikirkan keselamatan bersama, caranya saat mau membeli gas (menukar tabung gas yang kosong dengan yang isi) terlebih dahulu BUANGlah karet kecil yang ada di tabung kosongnya. Cara ini akan memaksa petugas pengisi ulang mengganti baru karetnya. Kalau tidak begitu mereka akan tetap saja seenaknya mengisi ulang elpiji tanpa mengganti karetnya.

Kop flyback dan socket CRT menjadi bom waktu

Kop flyback dan socket CRT yang ada sekarang di pasaran ternyata bisa menjadi 'bom waktu', bisa menjadi penyebab kerusakan besar di kemudian hari. Saya sudah menjumpai beberapa kali kasus TV rusak berat yang disebabkan oleh kop flyback dan socket CRT.

Kop flyback yang banyak dijual di pasaran kebanyakan berkualitas rendah, karet kopnya kurang bagus dan kurang awet, terutama yang berwarna hitam, juga logamnya yang berupa kawat atau plat besi sangat mudah berkarat. Jika daya kop karet sudah kendur tegangan tingginya akan bocor ditandai dengan suara ngeses. Jika logamnya sudah berkarat gejalanya juga sama, ngeses, lama-lama membesar dan akhirnya letupan di sekitar kop terjadi. Keadaan ngeses jika dibiarkan membuat CRT di bawah kop terluka, lebih-lebih jika terjadi letupan yang hebat, lukanya bisa meretakkan tabung gambar, inilah 'bom waktu' yang diakibatkan rendahnya kualitas kop flyback. Tabung gambar (CRT) pun almarhum karenanya.

Socket CRT juga tak kalah serem. Logamnya yang mudah berkarat membuat gambar TV kabur. Jika dibiarkan karat menjalar ke kawat pin elektroda CRT. Saya sudah menjumpai beberapa pin fokus CRT keropos berkarat, beruntung jika belum putus. Tetapi ada juga TV 21" dan 29" yang gambarnya kabur, saat socket CRTnya dilepas pin elektrodanya sudah ngikut socket. Ya sudah, service yang terlambat, CRT tak tertolong lagi, innalillahi wainnailaihi roji'un.

Terakhir melihat hal serem adalah kemarin, sebuah TV yang mati karena sekringnya putus, merk luar Digitec, tapi mesinnya sudah diganti mesin TV China. Yang bikin saya ngeri adalah socket CRTnya, nampak meleleh bagaikan lem menyatu dengan ujung leher CRT. Memang gambar normal, tetapi jika ingin melepas socket CRTnya mau bagaimana coba? Kalau pakai cara biasa mungkin bisa bikin CRTnya nggembos! Tidak hanya logamnya yang mudah karatan, tapi plastiknya juga mudah meleleh terkena panas heater! Mudah-mudahan kelak kalau TVnya perlu ganti socket CRT bukan saya yang disuruh, hii.......... syeremmm....!

Saran buat para pemilik TV, terutama TV China, atau TV yang sudah pernah diganti kop flyback atau socket CRTnya. Jika TVnya sudah mulai ada gejala 'ngeses' atau gambar kabur segeralah diservice karena Anda sedang berlomba waktu dengan karat.

Senin, 21 Maret 2011

Mbandrek flyback TV Panasonic TC-2088CDD

TV Panasonic TC-2088CDD CannonDome 21" yang saya tangani hari ini bikin pusing, masalahnya trafo flybacknya tewas dalam keadaan retak-retak dan celakanya sudah ke sana kemari cari flyback penggantinya tidak ada yang stock. Serinya: HFT2904, nyari persamaannya juga tak ada yang tahu. Akhirnya pakai jurus pamungkas : mbandrek, mengganti dengan tipe lain.

Untuk membandrek flyback langkah pertama adalah membaca PCBnya, cari tahu tata letak kaki-kaki flyback, dibaca dari bawah dari kiri ke kanan searah jarum jam : 1.Col H-OUT 2.B+ 3.24V (catu vertikal) 4.14V 5.GND 6.Heater 7.GND 8.ABL 9.NC 10.180V

Untuk membandrek pilihan saya jatuh pada flyback Goldstar 154-064P, alasannya selain paling familiar bagi saya juga pola lingkaran kaki-kakinya sama, bisa langsung masuk ke lubangnya tanpa masalah. Keuntungan yang lain adalah jalur PCB yang menghubungkan kaki-kaki flyback TV tsb kebanyakan dijumper pakai kawat, jadi tinggal lepas saja jumper-jumper tsb diganti kabel untuk disesuaikan dengan kaki-kaki 154-064P.

Tata letak kaki-kaki flyback 154-064P : 1.Col H-OUT 2.180V 3.B+ 4.GND 5.16V 6.24V 7.40V 8.ABL 9.Heater 10.AFC.

Kendala yang terjadi adalah B+ TV tsb 140V, terlalu tinggi untuk flyback 154-064P. Sempat saya eksperimen ternyata menghasilkan keluaran 24V menjadi 30V dan tegangan HV bikin suara ledakan kecil di sekitar kop anoda. Untuk mengatasinya saya turunkan B+ dengan mengganti IC SE-140 dengan SE-120 di regulator. Hasilnya, langsung muluussssh....

Mbandrek adalah tindakan ilegal yang pasti tak direstui sang perancang, karenanya bisa disamakan dengan tindakan sesat. Saya banyak mendapati teknisi yang menyesalkan ulah teknisi yang membandrek tanpa mau tahu alasannya, bahkan menjelek-jelekkannya di hadapan konsumen. Untuk mengantisipasinya saya buat jejak backup dengan menempelkan tulisan di bawah flyback yang baru, secuil solasi kertas bertuliskan HFT2904. Kelak kalau ada teknisi yang ingin khitthah kembali ke jalan yang benar saya sudah menyebutkan arah jalan yang benar tsb. Saya memang sesat, tapi kan tidak menyesatkan.

Minggu, 20 Maret 2011

TV Sony KV1984MT mati

Seorang customer meminta saya menangani TVnya yang mati, sebuah TV Sony KV1984MT, setelah saya buka covernya lihat mesinnya secara kasat mata nampak utuh, IC chroma bernomor seri CXA1213S, IC program PCA84C640P, IC eeprom 24C02.

  • Cek B+ normal 115V,
  • Cek puls horisontal di trafo driver horisontal: ukur tegangan DC di kaki-kaki trafo bagian primer nampak drop, tegangan AC antar pin tak ada.
  • Cek tegangan catu Vcc horisontal oscilator di IC CXA1213S: normal 8V.
  • Coba lepas solderan TR yang terhubung dengan basis Tr Hor-driver, TR ini bekerja untuk switch on-off, letaknya di dalam kotak kaleng IC program, basisnya terhubung dengan IC program. Hasilnya: TV hidup tetapi layar polos.
  • Cek tegangan 5V yang keluar dari IC 78LR05, seharusnya ada 2 tegangan 5V yang keluar dari IC ini, tetapi ternyata hanya ada satu yang mengeluarkan 5V.
  • Penggantian IC 78LR05 ternyata mengatasi masalah, TV langsung hidup normal, alhamdulillah.

Jumat, 11 Maret 2011

Mengganti flyback TV LG Flatron

Mengganti trafo flyback bisa jadi gampang-gampang susah, lebih-lebih yang buat mengganti tidak original, padahal kebanyakan yang dijual di toko bukan barang original. Untuk mendapatkan yang ori seringkali mesti ke distributor resmi, harganya pun bisa lebih dari dua kali lipat harga yang di toko, itupun seringkali mesti pesan dulu. Tetapi mengganti dengan yang ori biasanya mudah, tinggal pasang langsung jadi, lain halnya kalau mengganti dengan yang tidak ori, seringkali ada efek samping.

Pengalaman saya mengganti flyback TV LG Flatron 21" terasa mengasyikkan, data TV tersebut begini: flyback: BSC25-N1651, IC chroma+micom: EAN57153401 LV76213 3C, IC Vertikal: STV9326, Kapasitor resonan: 123/2000V, Kapasitor yoke: 364/400V, Tr H-out: C6092.

Flyback yang saya dapatkan di toko barangnya lebih besar dari aslinya, setelah dipasang gambar muncul kebesaran sampai logo stasiun TV terpotong separo, bagian atas ada garis melintang membuat gambar terlipat. Saya jadi penasaran, disebabkan oleh flybacknya atau oleh kerusakan komponen lain ? Untuk menjawabnya saya beruntung ada TV LG lain yang sama, karenanya saya pinjam sebentar flybacknya. Dengan flyback pinjaman tersebut ternyata TV langsung normal tak ada masalah sama sekali. Ganti lagi dengan flyback baru tadi, hasilnya gambar terlalu lebar, vertikalnya melipat di bagian atas. Kesimpulannya, karakteristik flyback tidak sama.

Data pin flyback yang tertulis pada PCBnya dari kiri ke kanan searah jarum jam dilihat dari bawah: 1.COL. 2.180V 3.B+ 4.GND 5.INNER 6.26V 7.NC 8.ABL 9.Heater 10.AFC.

Pin no 6 mencatu IC vertikal, saat saya ukur ternyata hanya keluar 20V, padahal di PCB tertulis 26V, rupanya inilah penyebab gambar melipat, tegangan catu vertikal kurang. Untuk mengatasinya saya lilitkan kabel ke ferit flyback sebanyak 2 lilitan kemudian diseri dengan keluaran pin 6 sebelum masuk Dioda penyearah, hasilnya gambar membaik, lipatan di bagian atas hilang, tegangan terukur 24V.

Untuk memperbaiki gambar yang melebar saya masuk menu servis kode dengan menekan tombol MENU di remote dan di panel TV bersamaan, pindah halaman dengan menekan MENU, kemudian atur H-WIDTH, untuk simpan dan keluar tekan tombol POWER di remote.

Senin, 07 Maret 2011

Membersihkan debu di dalam TV

Saat menyervis TV biasanya kita dapati di dalam TV tersebut keadaannya kotor berdebu, bahkan tak jarang penuh sarang laba-laba, lebih parah lagi kadang-kadang ada kotoran tikus atau bahkan sarang tikus di dalamnya. Untuk membersihkannya:

  1. Jika tak ada unsur kotoran tikus, artinya hanya debu dan sarang laba-laba, kita dapat menggunakan kuas kecil dan hairdryer. Caranya tiup debu tersebut dengan udara panas hairdryer sambil disapu pakai kuas, ukuran kuas yang ideal bagi saya adalah 1 inchi. Ada baiknya kita pakai masker untuk menjaga kesehatan pernafasan kita dari debu yang beterbangan.
  2. Jika ada kotoran tikus, lebih-lebih sudah bau pesing, kita dapat mencucinya pakai air dan disikat pakai kuas. Deterjen mungkin diperlukan, tetapi saya punya pengalaman yang bisa jadi pelajaran, setelah beberapa tahun sejak dicuci pakai deterjen mesin TV bisa jadi keropos, mungkin dulu saya kurang bersih membilasnya.
  3. Bagian-bagian tertentu mungkin lebih baik dibersihkan dengan bensin, misalnya kabel tegangan tinggi, caranya pakai kain serbet dibasahi bensin lalu gunakan untuk mengelap.

Internetan pakai Flexi Unlimited

Rata-rata para pengguna komputer punya keinginan agar komputernya terhubung ke internet. Ada banyak cara untuk mewujudkannya, tapi fasilitas yang tersedia antara daerah yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Yang tinggal di kota bisa memilih sesukanya, bahkan bisa menikmati gratisan berkecepatan tinggi. Yang di pelosok mungkin ada yang sudah beruntung dapat internet broadband, tapi sepertinya, kebanyakan mengalami hal yang sama dengan saya, bisa menikmati GPRS yang ndap-ndip saja sudah lumayan.
Di daerahku, Kecamatan Kajoran, salah satu koneksi internet yang bisa dinikmati adalah Flexi Unlimited, di rumahku sinyalnya full walau jarak dengan tower BTSnya lebih dari 1km. Untuk menikmati koneksi Flexi Unlimited di komputer diperlukan:
  • kartu Flexi, saya pakai Trendy (prabayar).
  • Modem CDMA, saya pakai Venus VT-18, alternatif lain pakai ponsel CDMA yang bisa buat modem.
  • Driver modem yang diinstall di komputer, pada Venus VT-18 CD driver bawaannya berisi driver untuk Windows, sedang untuk linux tinggal mengaktifkan driver yang sudah tersedia pada kernelnya. Untuk modem ponsel mungkin perlu kabel data atau bluetooth beserta drivernya.
  • Pulsa yang cukup, untuk sehari semalam (24 jam) tarifnya Rp 2.500, lebih jelasnya klik di sini.
  • Setting koneksi : Daftar paket dengan mengirim SMS ke 2255, misalnya REG HARIAN, nantinya akan dapat SMS balasan yang berisi username dan password. Gunakan username dan password tersebut untuk mengisi settingan dial up.
Kecepatan yang didapat boleh jadi bervariasi antara pemakai satu dengan pemakai lainnya, juga tergantung pada hardware yang digunakan, misalnya saja saya menggunakan modem Venus VT-18 tersebut di PC dan di netbook ternyata kecepatan download sangat berbeda (lebih cepat di PC). Kadang kecepatannya terasa mengesankan, tapi tak jarang pula bikin bete, seringkali jika sudah mencapai jumlah transfer data sekitar 30MB koneksinya down. Cara mudah mengatasinya adalah disconnect dulu, modem dicabut, colokkan lagi, dan connect lagi, kalau perlu komputer direstart lagi. Begitulah yang penting pandai-pandai menggunakan.

Sabtu, 05 Maret 2011

TV Goldstar tak ada suara

Kemarin saya dipanggil orang di kampung sebelah untuk menyervis sebuah TV Goldstar di rumahnya. Keluhannya tak ada suara walau volume sudah full, sedang gambar normal. Pikir saya loudspeakernya atau rangkaian audionya ada yang tak beres.

Sampai di TKP saya mulai 'bekerja', saya teliti keadaan lingkungan tempat TV itu berada, feeling saya 'ada syai-un (sesuatu)' nih yg kurang sreg. Saya siapkan alat-alat, obeng untuk membuka dan solder mulai saya panaskan. TV Saya bongkar, saya teliti pakai mata, bagian PCB sebelah depan (sekitar tombol-tombol) ada sedikit hijau-hijau kebiruan, terasa agak lengket di tangan, saya cek pakai hidung dengan mengendus baunya, ufff, pesing !!!

Saya kemudian minta kepada pemiliknya agar diambilkan segelas air putih, mereka nampak keheranan tapi nurut saja, ganti saya yang keheranan karena kok malah diambilkan segelas air putih tapi air minum, tapi nggak papa lah. Saya ambil kuas, saya celupkan ke air di gelas tsb dan saya gunakan untuk membersihkan bagian-bagian yang pesing-pesing tadi. Selanjutnya saya keringkan pakai hairdryer.

Setelah kering TV saya hidupkan, auwww, suaranya keluar keras sekali, maklum volumenya sudah dimaksimumkan, buru-buru saya kecilkan volume. Langkah selanjutnya sempurnakan pekerjaan dengan penyolderan kembali patri-patri yang mungkin sudah mulai perlu disolder kembali.

Setelah semuanya oke, TV saya tutup, lalu ditonton bareng-bareng sambil ngobrol makan minum dan akhirnya bayaran, waktu pamitan sang tuan rumah senyum lebar banget sambil bilang "matur nuwun mbah dukun". Ternyata yang pakai air putih buat ngobati pasien bukan cuma dukun, tukang servispun bisa jadi dapat gelar 'mbah dukun' karena ngobatin TV pakai segelas air putih. Kira-kira kejadiannya adalah, ada tikus kencing di depan TV tsb, air kencingnya ada yang masuk TV bikin konslet hingga TVnya jadi tak bunyi, siapa yang bisa bersih-bersih air kencing tikus kalau bukan 'mbah dukun' ?

Jumat, 04 Maret 2011

Mengetest kapasitor cara tempo doeloe

Saya tertarik untuk menulis tentang cara mengetest kapasitor kecil seperti kapasitor resonan TV setelah membaca tulisan para master yang terasa tajam mengkritik para teknisi yang tidak menggunakan ESRmeter. Saya sendiri sampai sekarang belum menggunakan ESRmeter, pertimbangannya alat ukur itu relatif, misalnya saja saya punya 3 buah AVOmeter dengan merk berbeda, ternyata jika digunakan untuk mengukur hasilnya tidak persis sama. Ketergantungan pada alat ukur bukanlah hal yang terbaik menurut saya. Sedikit-sedikit butuh alat bantu, ya kalau saat itu alatnya ada, kalau tidak ? Bagaimana kalau situasinya darurat ?

Contoh nyata yang biasa dilakukan anak-anak kampung untuk mengetest ada tidaknya listrik adalah pakai testpen kalau alatnya ada, tapi kalau saat itu tidak ada testpen, sementara situasinya darurat, ya dengan merasakan sengatan listriknya langsung, biasanya pakai kuku jari tangan kanan buat nyentuh kabel yang ditest. Tentu saja tak dianjurkan, tapi itu hal biasa dalam masyarakat. Juga menghindari kesetrum saat memperbaiki peralatan yang 'live area', jika menurut teori tentu harus pakai trafo isolasi, tetapi kenyataan di lapangan mungkin trafonya tidak ada, jalan keluarnya ya duduknya di kursi plastik atau kayu dengan kaki tidak menyentuh lantai, hasilnya tidak kesetrum tapi tubuh kalau ditestpen testpennya menyala. Cara-cara yang umum yang mungkin tak disetujui para pakar.

Kembali ke bahasan test kapasitor, bagaimanakah cara mengetest kapasitor resonan ? Prinsip paling benar jika mencurigai rusaknya kapasitor resonan adalah ganti kapasitor dengan yang baru, lho kok gitu? lalu buat apa ESRmeternya ? Kapasitor resonan bekerja pada tegangan ribuan volt dan frekuensi tinggi, sedang ESRmeter pakai batere berapa volt ? Haruskah percaya begitu saja pada alat ukur ? Alat bantu adalah untuk 'approach', sarana pendekatan kebenaran.

Dalam tulisan yang saya baca, mengetest kapasitor dilakukan dengan menggunakan OhmMeter X10K, harusnya jarum menyimpang sebentar kemudian balik lagi. Cara itu dianggap salah kaprah. Yang saya herankan, langkah berikutnya nggak disebut-sebut. Setahu saya, mengetest kapasitor ukuran kecil seperti kapasitor resonan dengan cara tersebut adalah baru setengah langkah. Ohmmeter X10K baru mengetest short tidaknya terhadap arus DC dari batre tester, sifatnya pada arus AC belum ditest. Untuk melengkapi proses test, cara yang saya pakai sejak doeloe adalah dengan menserikan kapasitor tersebut dengan probe Voltmeter AC. Ukur saja tegangan AC listrik PLN 220V, atau tegangan yang keluar dari trafo adaptor 9V, 12V, 15V atau 24V yang keluar dari trafo booster antena dengan melalui kapasitor yang diukur. Pengalaman menunjukkan bahwa hal itu bisa menjadi 'pendekatan kebenaran'. Kapasitor yang baik tentu memblokir arus DC (ditest dengan Ohmmeter) dan meluluskan arus AC (ditest dengan Voltmeter AC). Berapa banyak arus AC yang diluluskan menunjukkan besar kapasitasnya. Teknik ini doloe saya baca di manual Multimeter, apakah setelah ada ESRmeter jadi dianggap tak layak lagi ? Saya pikir masih relevan dipakai saat ini. Jika toh tidak akurat karena memang tegangan dan frekuensi kerja sang kapasitor di dalam TV memang jauh berbeda dari tegangan dan frekuensi yang digunakan untuk mengetest.

Selasa, 01 Maret 2011

Port USB netbook

Sebulan terakhir ini saya mengamati kelakuan port USB netbook yang saya pakai, Advan P1N-46125. Ada perbedaan yang sangat nyata dengan kelakuan port USB pada PC:

Jumlah port USB ada 3 buah, jika ketiganya dipakai sekaligus, misalnya USB1 untuk mouse, USB2 untuk modem, USB3 untuk drive CDROM eksternal, maka salah satu port menjadi "menghilang" dari sistem, misalnya mounting CD menjadi mendadak lenyap, atau mouse menjadi tidak berfungsi (biasanya ditandai lampu mouse mati).
Jika 2 port USB yang dipakai, misalnya untuk internetan, satu port USB untuk modem, satu port USB untuk mouse, akan berakibat kecepatan internet modem turun drastis, bisa sampai seperlima dari yang seharusnya !

Dari pengalaman itu saya berkesimpulan bahwa memang kemampuan netbook tidaklah seperti PC. Jika ingin menggunakan port USB dengan performa maksimal gunakan satu port di satu waktu (jangan bersamaan). Jika ingin internetan pakai modem USB yang ngambil daya dari komputer maka pada saat itu jangan pakai mouse USB, (pakai touchpad-nya saja). Modem USB yang punya batre sendiri lebih cocok, misalnya modem ponsel.